Jumat, 02 November 2012

Authentication Protocol

Sebuah protokol otentikasi yang deniable memungkinkan pengirim untuk mentransfer pesan otentik ke penerima sedemikian rupa sehingga penerima tidak dapat membuktikan kepada pihak ketiga mengenai sumber pesan. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak protokol otentikasi yang deniable telah diusulkan. Pada tahun 2005, Lu et al. mengusulkan sebuah protokol otentikasi aman dan non-interaktif deniable berdasarkan pemfaktoran.
Network Protocol
Sebuah protokol otentikasi mengizinkan pengirim pesan untuk mengirim pesan ke penerima melewati saluran komunikasi yang tidak aman sedemikian rupa, sehingga penerima dapat yakin bahwa pesan tersebut memang berasal dari pengirim yang dimaksud dan pesan belum dirubah oleh lawan yang sedang berada di tengah saluran komunikasi. Singkatnya, tujuan dari jenis protokol adalah untuk membangun link otentik dari pengirim ke penerima.



Protokol otentikasi yang deniable merupakan sebuah protokol otentikasi dengan fitur tambahan. Fitur tambahan ini mencegah receiver/penerima, setelah menerima pesan dari pembuktian kepada pihak ketiga bahwa pesan berasal dari pengirim tertentu, bahkan jika ia  bekerja sama secara penuh dengan pihak ketiga.

Deniable protokol otentikasi dapat digunakan dalam banyak aplikasi khusus. Misalnya, negosiasi aman melewati internet dsb. Oleh karena itu, protokol ini banyak diminati dalam praktek. Para peneliti telah melakukan banyak penelitian di bidang ini. Pada tahun 1998, Dwork et al mengusulkan sebuah  deniable protokol otentikasi terkenal berdasarkan persamaan zero-knowledge. Prof. Aumann dan Rabin mengusulkan  deniable protokol otentikasi yang lain berdasarkan masalah faktorial.

0 komentar:

Posting Komentar